Ket: Tingginya Kasus Pernikahan Dini Disambas Fatma Tegaskan Perlunya Pengawasan Orang Tua |
Kabarsambas.com - Tingginya kasus pernikahan anak usia dini di Kabupaten Sambas yang disebabkan oleh faktor lemahnya pengawasan orang tua terhadap pergaulan anak, terutama pada waktu-waktu rawan seperti malam hari.
Hal ini diungkapkan Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sambas Fatma Aghitsni. Senin (9/12/2024).
Dia memaparkan angka kasus pernikahan dini di Kabupaten Sambas mencapai 111 pasangan tercatat hingga November 2024 dimana melibatkan 155 anak. Untuk melakukan penekanan tingginya kasus tersebut, diantaranya memberikan edukasi, sosialisasi dan lainnya.
"Selama ini, kita terus berupaya memberikan edukasi tingginya kasus pernikahan dini di Kabupaten Sambas, diantaranya memberikan edukasi kepada masyarakat langsung dan melalui institusi-institusi seperti desa dan sekolah tentang pentingnya pencegahan perkawinan anak yang memiliki dampak buruk untuk masa depan anak, membentuk agen-agen perubahan yang dapat menjadi penyambung informasi yg lebh masif tentang hal ini diantaranya penguatan peran desa dan komunitas anak kemudian mensosialisasikan kondisi kasus di sambas dan upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam upaya pencegahan perkawinan anak kepada mitra kerja sehingga jejaring kelembagaan yang peduli terhadap isu perkawinan anak semakin luas," kata Fatma.
Kata dia, Kata dia faktor utama penyebabnya adalah lemahnya pengawasan orang tua terhadap pergaulan anak, terutama pada waktu-waktu rawan seperti malam hari.
"Anak-anak yang merasa kurang diawasi cenderung mencari ruang lain untuk menyalurkan rasa kecewa atau ketidakpuasan, terutama jika pola asuh orang tua dianggap otoriter, " jelasnya.
Dirinya berharap dalam upaya penurunan dan pencegahan pernikahan dini yang terjadi, masyarakat Kabupaten Sambas dapat berpartisipasi dalam hal tersebut.
"Kami berharap partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kontrol sosial semakin tinggi dalam rangka pencegahan perkawinan anak," harapnya.
"Semoga para orang tua selalu mengawasi anaknya masing-masing dalam pergaulan maupun aktivitasnya," Pungkasnya. (Sai)