Perkaya Literasi, Yunisa Satono Ajak Budayakan Membaca Buku

Editor: Admin author photo

Ket: Bunda Literasi Kabupaten Sambas, Hj. Yunisa, S.Pd., M.A.P

Kabarsambas.com - Hari Buku Sedunia diperingati setiap tanggal 23 April 2024. Ketua TP PKK Kabupaten Sambas yang juga sebagai Bunda Literasi Kabupaten Sambas, Hj. Yunisa, S.Pd., M.A.P., memaknai buku sebagai jendela dunia sebagaimana buku dapat merepresentasikan dunia melalui sesuatu yang bisa dilihat dan amati secara lebih cermat. 


"Buku umpama penerang di dalam kegelapan yang bisa diandalkan dalam melihat lebih jauh apa yang ada di hadapan kita. Buku merupakan teman yang baik dalam memberikan cerita nuansa baru dan masukan hal-hal yang baru," ucapnya. Rabu, (24/4/2024) 


Buku adalah jendela dunia dimana kita bisa melihat isi dunia tanpa melakukan perjalanan, hanya cukup dengan membaca sebuah halaman. 


"Membudidayakan membaca membaca buku selalu selaras dengan pepatah ini, dengan membaca buku kita bisa mendapatkan beragam pengetahuan yang belum kita ketahui sehingga wawasan kita kian bertambah," tutur Yunisa. 


Ia mengatakan pentingnya membaca buku untuk mendapatkan literasi yg baik karena, buku merupakan sumber pengetahuan dan membuka wawasan, 


"Karena hal itu membaca dan literasi merupakan dua hal penting dan sangat terkait. Membaca merupakan upaya untuk meningkatkan literasi itu sendiri. Dengan literasi yang baik, seseorang akan lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungannya dalam menghadapi masalah dan mampu menciptakan inovasi dan kreasi baru dalam memudahkan kehidupan dan meningkan kualitas hidupnya," kata Yunisa. 


Membaca buku sama halnya dengan mengisi kepala seseorang dengan berbagai macam informasi baru dan informasi tambahan bahkan yang selama ini belum diketahui. Besar kemungkinan, informasi dari buku dapat berguna nantinya.


"Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, maka kita akan lebih siap menghadapi berbagai hal yang terjadi di dunia ini, baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, membaca buku sangat penting tak hanya sebagai ilmu pengetahuan tetapi juga sebagai sumber inspirasi. Sehingga dgn membaca akan lahirlah inspirasi, solusi dari permasalahan bahkan penemuan-penemuan baru yg akan sangat berguna nantinya," jelas Bunda Literasi Kabupaten Sambas. 


Ia menyampaikan bahwa minat baca saat ini dari survey yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Sambas tingkat kegemaran membaca masyarakat Kabupaten Sambas masuk dalam katagori Sedang.


"Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca secara pribadi dengan menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan potensi diri supaya berkembang sehingga membuat jadwal untuk dapat membaca buku perhari atau perminggunya serta lebih sering mengunjungi perpustakan yang ada di lingkungan kita terutama perpustakaan daerah," ujarnya. 


Sebagai orang tua, Yunisa mengupayakan mengenalkan buku-buku bacaan sejak dini, dengan membeli atau meminjam buku-buku bacaan untuk di gunakan dirumah, lebih sering membacakan buku cerita dari buku-buku fisik dari pada melalui media handphone. 


Sebagai tenaga pendidik di lingkungan sekolah yang mempunyai andil besar dalam membentuk karakter anak, jadi sangat ditekankan pada lingkungan sekolah untuk dapat membuat kegiatan membaca buku yang lebih menarik dan menyenangkan, melalui berbagai metode ajar yang sangat book friendly seperti meringkas, meresume, membuat catatan, membuat agenda, membuat laporan dan lain-lain. 


Bisa juga dengan lomba lomba literasi bagi anak didik dengan memberikan motivasi dan apresiasi dari apa yg mereka usahakan dari hasil membaca buku tersebut.


"Dari pihak pemerintahan daerah sendiri khususnya Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Daerah Kabupaten Sambas banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan minat baca masyarakat antara lain menyediakan fasilitas yang memadai seperti bagan bacaan dan gedung layanan perpustakaan daerah, melakukan kegiatan lomba-lomba literasi seperti lomba bercerita lomba menulis lomba perpustakan sekolah lomba perpustakaan desa dan lainnya," ungkap Yunisa. 


Kemudian, melakukan pengembangan perpustakan dengan mendorong terbentuknya perpustakan di setiap desa dan rumah ibadah.


"Melakukan kegiatan pelibatan masyarakat di perpustakaan dengan mengajak masyarakat berkunjung ke perpustakaan dalam rangka melakukan kegiatan yg dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan misal praktek membuat kue, praktek cara berkebun, praktek mengolah makanan sebagai ide jualan dan lain sebagainya," Pungkasnya. (Sai)

Share:
Komentar

Berita Terkini