Prinsip-Prinsip Belajar Bagi Peserta didik

Editor: Admin author photo

Ket: Bayu, M.Pd

Dari prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran yang telah diketahui, peserta didik sebagai subyek pembelajaran tidak boleh mengabaikannya begitu saja. Karena peserta didik sebagai motor utama “primus motor” dalam kegiatan pembelajaran sehingga akan berhasil jika menyadari implikasi prinsip-prinsip belajar terhadap dirinya. Adapun implikasi prinsip-prinsip belajar bagi peserta didik sebagai berikut:


1. Perhatian dan Motivasi

Dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua rangsangan. Adanya tuntutan tersebut seyogyanya mendorong peserta didik memiliki perhatian terhadap segala pesan yang terimanya. Pesan-pesan yang diterima dalam pembelajaran adalah yang dapat merangsang indranya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan selalu melatih indranya dan belajar untuk memperhatikan rangsangan yang muncul dalam proses pembelajaran. Karena peningkatan minat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi. 


Sebagai contoh dalam proses pembelajaran peserta didik harus betul-betul dapat berkonsentrasi dalam mendengarkan ceramah guru, membandingkan konsep-konsep yang diterimanya, mengamati secara cermat gerakan yang dilakukan oleh guru dan sebagainya. Itu semua untuk membangkitkan motivasi belajarnya, karena tanpa perhatian seperti itu peserta didik tidak dapat menerima pelajaran secara maksimal.


Sedangkan implikasi prinsip motivasi bagi peserta didik adalah disadarinya oleh peserta didik bahwa motivasi belajar yang ada pada dirinya harus dibangkitkan dan dikembangkan secara terus-menerus. Hal ini dapat dicapai dengan mengetahui tujuan belajar yang hendak dicapai, termasuk menanggapi secara positif pujian atau dorongan dari orang lain, harus mempunyai rencana tentang tujuan dia belajar dan kapan harus menyelesaikan jenjang pendidikan yang sedang dijalaninya dan lain sebagainya.


2. Keaktifan

Peserta didik sebagai sentral dalam belajar, maka sebagai konsekuensinya aktivitas peserta didik merupakan syarat berlangsungnya proses pembelajaran. Aktivitas peserta didik dalam hal ini baik secara fisik maupun intelektual dan emosional harus aktif. Jadi, tidak ada gunanya guru melakukan pembelajaran jika peserta didiknya pasif saja. Sebab para peserta didiklah yang belajar, maka merekalah yang harus melakukannya.


Sebagai implikasi prinsip keaktifan bagi peserta didik terbentuk perilaku-perilaku untuk mencari sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin mengetahui segala percobaan yang dilakukan di laboratorium, membuat tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan sebagainya. Proses selanjutnya terjalin keterlibatan langsung peserta didik dalam pembelajaran.


3. Keterlibatan Langsung

Tempat seorang peserta didik dalam kelas tidak dapat tergantikan oleh orang lain. Oleh karena itu, keterlibatan langsung peserta didik dalam proses pembelajaran mutlak adanya. Sebagai implikasinya peserta didik dituntut untuk mengerjakan sendiri tugas belajar yang diberikan oleh gurunya. Dengan keterlibatan ini mereka akan mendapat pengalaman. 


Bentuk-bentuk perilaku yang merupakan implikasi prinsip keterlibatan langsung adalah segala kegiatan yang dilakukan di sekolah apakah itu berbentuk intrakurikuler ataukah ekstrakurikuler. Meskipun kegiatan tersebut tidak menjamin terwujudnya prinsip keaktifan pada diri peserta didik, namun dengan keterlibatan ini diharapkan dapat mewujudkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.


4. Pengulangan

Istilah yang masih dapat dipertahankan dalam proses pembelajaran adalah tujuh kali satu (7x1) lebih baik daripada satu kali tujuh (1x7). Pernyataan ini masih sangat dibutuhkan walaupun dalam era teknologi yang serba canggih. Sebagai implikasi dari prinsip pengulangan bagi peserta didik adalah kesadaran peserta didik untuk bersedia melakukan sesuatu secara berulang-ulang. 


Diharapkan dengan kesadaran ini peserta didik merasa tidak pernah bosan dalam mengerjakan sesuatu walaupun telah dilakukan secara berulang-ulang. Adapun kegiatan yang merupakan implikasi dari prinsip pengulangan seperti menghafal surah pendek dalam al-qur’an, menghafal perkalian, rumus-rumus, menghafal nama-nama latin tumbuhan ataupun tahun-tahun masehi dan hijriah.


5. Perbedaan Individual

Setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Adanya perbedaan ini seharusnya membuat setiap peserta didik menyadari bahwa dirinya berbeda dengan temannya, hal ini akan membantu diri peserta didik dalam menentukan cara belajarnya sendiri. Sebagai implikasi dari prinsip perbedaan individual bagi peserta didik adalah menentukan tempat duduk di kelas, menyusun jadwal belajar dan sebagainya.


6. Tantangan

Sesuatu yang menantang kadang mengasyikkan, seperti halnya peserta didik apabila diberikan tugas untuk mencari sendiri tentu akan lebih termotivasi untuk belajar. Peserta didik merasa tertantang dengan pencarian tersebut. Kegiatan ini diharapkan bisa membuat peserta didik lebih giat belajar dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.


Sebagai implikasi dari prinsip tantangan bagi peserta didik adalah tuntutan untuk memiliki kesadaran pada diri peserta didik bahwa akan adanya kebutuhan untuk memperoleh, memproses dan mengolah pesan. Peserta didik juga harus memiliki keingintahuan yang besar terhadap sesuatu yang dihadapinya. Adapun bentuk perilaku yang merupakan implikasi prinsip tantangan ini adalah melakukan eksprimen, melaksanakan tugas terbimbing ataupun mandiri atau mencari pemecahan suatu masalah.

7. Balikan dan Penguatan

Setiap orang selalu membutuhkan suatu kepastian dalam setiap aktivitas yang dilakukannya. Seperti halnya peserta didik setiap selesai ulangan tentu ingin mengetahui hasil ulangannya. Karena dari sini akan timbul kesadaran untuk memperoleh balikan sekaligus penguatan dari apa yang dilakukannya. 


Sebagai implikasi dari prinsip balikan dan penguatan ini adalah peserta didik segera mencocokan jawaban dengan kunci jawaban, menerima kenyataan terhadap nilai yang diperoleh atau menerima teguran dari orang tua atau guru dari hasil yang kurang baik. Jika peserta didik tidak mendapatkan segera nilai perolehan dalam ulangan maka tidak ada balikan dan penguatan dari pekerjaannya, yang akhirnya dia merasa sia-sia apa yang telah dilakukannya.


(Penulis: Dosen IAIS Sambas)_

Share:
Komentar

Berita Terkini