Bupati Satono : Perbedaan Adalah Kekuatan Untuk Memajukan Daerah

Editor: Admin author photo

Ket: Bupati Sambas H. Satono, S. Sos.I. MH membuka temu Bapak-bapak Katolik (Bapakat) Se - Paroki Sambas di Halaman SMPN 1 Subah Desa Balai Gemuruh Kecamatan Subah.



Kabarsambas.com - Bupati Sambas H. Satono, S. Sos.I. MH membuka temu Bapak-bapak Katolik (Bapakat) Se - Paroki Sambas di Halaman SMPN 1 Subah Desa Balai Gemuruh Kecamatan Subah.


Bupati Sambas Satono, memuji kegiatan silaturahmi temu kangen yang digelar komunitas Bapak-Bapak Katolik atau Bapakat se-Paroki Sambas, Selasa (01/08/2023).


Ia ingin, perkumpulan seperti ini menjadi wadah pemersatu, dan melahirkan semangat-semangat baru untuk menatap masa depan.


“Kebersamaan ini memberikan kekuatan, memberikan power. Kebersamaan ini melahirkan spirit, melahirkan kekuatan, yang tidak dimiliki orang-orang di luar ini,” ucap Bupati Satono saat membuka kegiatan silaturahmi tersebut.


Ia pun menekankan, persatuan di Kabupaten Sambas harus selalu dirawat. Perbedaan mesti dimaknai sebagai kekuatan untuk memajukan daerah.


“Berbeda agama, ras, suku, bangsa, warna kulit, partai politik, semua keberagamaan itu kita rakit menjadi sebuah power atau kekuatan untuk membangun daerah kita,” pesannya.


Di momentum silaturahmi ini, ia pun meminta seluruh elemen masyarakat tidak mudah terpecah belah, mengingat musim politik telah tiba.


“Kalau kita berpecah belah, kalua kita selalu mementingkan golongan, suku, agama dan sebagainya, kita kapan bisa naik dan bangkit,” ucapnya.


Bupati Satono pun menyampaikan, di 2030, Indonesia memasuki masa bonus demografi. Ini harus dimanfaatkan. Persatuan menjadi kunci membawa bangsa dan daerah menjadi berkembang dan maju.


Di sisi lain, Ibu Kota Nusantara atau IKN sudah tak lama lagi diaktifkan. Bahkan, Presiden akan melakukan Upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2023 di Ibu Kota Nusantara, di Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur.

Kalbar sendiri, menjadi daerah penyangga IKN. Dengan begitu, bakal banyak peluang-peluang pemerataan pembagunan yang bisa dirasakan.


Sebab pemindahan ibu kota baru dari Jakarta ke Kalimantan bukan hanya sebatas memindahkan kantor Presiden dan Wakil Presiden. Juga bukan sekedar memindahkan kantor-kantor kementrian lembaga tinggi ke Kalimantan.


“Tapi yang kita harapkan adanya pemerataan pembangunan, yang dulu dikenal dengan Jawa sentris, sekarang dikenal dengan Indonesia sentris,” katanya.


Kabupaten Sambas pun diyakini akan merasakan dampak langsung dari perpindahan ibu kota baru ini, dengan syarat, masyarakat bersatu dan kompak menyiapkan segala sesuatunya.


“Kita anak perbatasan yang letaknya paling utara di Kalbar bisa mengambil bagian mengisi pembangunan, menitip pemimpin terbaik mengisi posko Ibu Kota Baru,” katanya.

“Maka, saya menitipkan kepada Bapakat, bisa bersatu padu menyiapkan generasi yang cerdas dan generasi yang berdaya saing,” sambungnya.


Karenanya, ia menginginkan momen silaturahmi Bapakat Sambas diisi dengan diskusi-diskusi yang mencerahkan. Keberagaman harus selalu digaungkan. Sehingga waktu tidak habis hanya sekedar kumpul-kumpul. (Sai)

Share:
Komentar

Berita Terkini