Ket: Bupati Satono Hadiri Pertemuan Ke -8 Review Kesepakatan Antara Pemerintah RI dan Malaysia Terkait Perdagangan di Tapal Batas kedua Negara. |
Kabarsambas.com - Bupati Satono Hadiri Pertemuan Ke -8 Review Kesepakatan Antara Pemerintah RI dan Malaysia Terkait Perdagangan di Tapal Batas kedua Negara.
Kegiatan yang dilaksanakan di Kuching, Sarawak, Malaysia tersebut membahas perjanjian kerjasama antara RI dan Malaysia, tentang titik ekonomi bersama di daerah perbatasan serta arus keluar masuk barang dan pekerja migran.
Hadir pada acara ini dari Indonesia yakni Direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Negara Kemendagri, Dr. Drs. Amran, MT, Direktur Asia Tenggara Kementrian Luar Negeri RI Mirza Nurhidayat, Koordinator Fungsi Batas Laut Kementrian Luar Negeri RI Dr. Haryo Budi Nugroho, Kepala Badan BPPD Provinsi Kalbar Drs. Alexander Rombonang, MMA, M.H, Plt. Asisten Deputi BNPP Budi Setyono.
Sementara itu dari Negara Jiran Malaysia, dihadiri oleh Deputy Secretary General JUSA A, Datuk Mohammad Fauzi bin Md Isa, Spesial Officer to Deputy Secretary General KP22 Muhammad Kurnain bin Muhammad Saad, Undersecretary Immigration Affairs Division JUSA C, W. Husbi bin W. Mohd, Deputy Undersecretary Immigration Affairs Division M54, Wan Mohammed Saupee bin Wan Yusoff, Principal Assistant Secretary Immigration Affairs Division M52 Mohammad Syazwan bin Saleh, Asistan Secretary Immigration Affairs Division M48 Mohd Syahar bin Azizan Hadir selaku Pemerintah Daerah di wilayah perbatasan Kabupaten Sambas, Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I., M.H., Sekda Sambas Ir H. Ferry Madagascar, M.Si, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Bidang Tata Pemerintahan dan Camat Sajingan.
Pada pertemuan penting ini, Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I., M.H.,mengusulkan adanya Exit-Entry Point sebagai referensi untuk mengembangkan perbatasan khususnya di Kabupaten Sambas namun secara teknis Pemerintah Malaysia belum bisa menentukan spesifikasinya.
"Alhamdulillah hari ini saya menghadiri kegiatan BCA membahas perjanjian kerjasama Malindo yang dihadiri, Kemenlu, Kemendagri, BNPP, BPPD dan provinsi perbatasan," kata Bupati Satono.
Bupati Sambas Satono menjelaskan bahwa kerjasama yang baik antara Indonesia dan Malaysia ini dapat memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi di Kabupaten Sambas, terutama pada tiga potensi yang menjadi unggulan Kabupaten Sambas, yaitu pertanian, perikanan dan pariwisata.
“Sebenarnya antara Indonesia Malaysia terutama Sambas sudah lama terhubung, karena satu rumpun melayu. Tentu melalui acara ini, kita harapkan membawa dampak positif terutama dari sektor ekonomi, karena seperti yang kita ketahui bersama, Kabupaten Sambas mempunyai tiga potensi yang luar biasa yang belum tergali maksimal diantaranya pertanian, perikanan dan pariwisata,” jelas Bupati Satono.
Karena itu kata Bupati, adanya exit dan entry point akan memudahkan masyarakat antar kedua negara untuk melakukan perdagangan internasional secara legal, beragam produk lokal Kabupaten Sambas menjadi mudah untuk dijual ke Malaysia, keluar masuk orang secara legal juga akan mendongkrak pariwisata Kabupaten Sambas, yang pada akhirnya akan berdampak pada geliat ekonomi usai dihantam pandemi
“Pemerintah Daerah selalu berupaya untuk mendorong pengembangan perbatasan, mudah-mudahan melalui pertemuan ini kedepan Indonesia, khususnya rakyat Sambas bisa meraih keuntungan terutama disektor ekonomi dan pariwisata, untuk meningkatkan geliat ekonomi kerakyatan pasca covid-19,” pungkas Bupati Satono. (Sai)