Kabarsambas.com – Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I., M.H menyerap aspirasi dan keluh kesah tenaga Kesehatan Kabupaten Sambas.
Hal tersebut dilakukan orang nomor satu di Kabupaten Sambas tersebut saat membuka sosialisasi Inpres Nomor 5 Tahun 2022 tentang Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Bagi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, dan Bayi Baru Lahir Melalui Program Jaminan Persalinan di Aula Hotel Pantura Sambas. Jumat (2/9/2022)
Pada kegiatan yang diselenggaraskan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas tersebut, Bupati Satono menyampaikan rasa terima kasih kepada para pejuang kesehatan yang ada di Kabupaten Sambas atas kerja keras yang tak terbatas membantu masyarakat di Kabupaten Sambas yang tak kenal waktu.
"Saya haturkan terima kasih banyak kepada pejuang kesehatan dari ujung Selakau Timur hingga ke Temajuk yang sudah hadir. Saya hanya bisa menghaturkan terima kasih kepada pejuang kesehatan," ucapnya.
Prosesar merupakan salah satu program dari Bupati Sambas yang mana program tersebut bersentuhan langsung dengan masyarakat dan para tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas sebagai ujung tombak untuk mensukseskan program tersebut.
"Saya minta bapak ibu pejuang kesehatan untuk dikumpulkan, karena memang kesehatan adalah program unggulan saya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sukses atau tidaknya visi misi Sambas Berkemajuan yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026 ada ditangan bapak ibu semuanya sebagai ujung tombak yang berada di Puskesmas masing-masing," kata Bupati.
Ia mengatakan bahwa tidak semua yang kita kerjakan akan disukai oleh orang lain meski untuk kebaikan bersama dan Bupati Sambas berpesan kepada nakes untuk ikhlas dan tegar dalam mengabaikan diri kepada masyarakat meski waktu, tegana, pikiran dikorbankan.
"Di zaman seperti ini kita bisa kuat dan bisa tegar harus banyak bersyukur, karena tidak semua yang kita kerjakan itu tidak semua orang senang. Sebagai perpanjang tanganan dari pemerintah harus tegar dan kita sudah menerapkan dalam hati kita untuk mengabdikan diri, mewakafkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk masyarakat," pesan Satono.
Satono bangga dengan nakes yang bekerja tak kenal waktu, karena jika ada ibu hamil yang melahirkan ditengah malam tentu para nakes harus bangun dan sigap untuk membantu proses persalinannya.
"Apalagi kalau ada ibu-ibu yang melahirkan di tengah malam, pasti tenaga kesehatan yang perempuan harus bangun juga. Jadi, memang perjuangan ini tidak bisa dibayarkan dengan rupiah, pahala itu sudah pasti tapi itupun tergantung dengan keikhlasan hati. Saya bangga dan turut senang Kepala Dinas Kesehatan bisa mengagendakan silaturahmi dengan insan-insan pejuang nyawa di Kabupaten Sambas," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan hampir 16 bulan menjabat sebagai Kepala Daerah tentu banyak dinamika yang dilalui terlebih tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat tentu juga banyak dinamika dan keluhan-keluhan yang tidak dia ketahui.
"Saya harus tau sejauh mana perjalanan, perjuangan, pelayanan yang dilakukan bapak ibu selama ini. Tentu banyak dinamika yang lalui, apalagi bapak ibu yang melayani pasien sesuai dengan posisinya masing-masing, tentu banyak keluhan-keluhan yang barangkali belum sempat disampaikan kepada saya dan saya harus tau itu," Pungkasnya. (Sai)