Honorer Berharap Perjuangan Bupati Satono Berhasil

Editor: Admin author photo

Ket: Honorer berharap Bupati Sambas H Satono berhasil memperjuangkan nasib tenaga honorer di kabupaten Sambas.

Kabarsambas.com - Bupati Sambas, H. Satono, bertemu langsung dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas untuk memperjuangkan nasib honorer daerah, di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2022). Disambut baik oleh Tenaga Honorer di Kabupaten Sambas.


Satu diantara Tenaga Honorer tersebut, Della Septyani yang sudah mengajar dari tahun 2020, meminta agar para tenaga honorer yang ada jangan sampai dihapuskan pada tahun 2023.


Dia berharap, Bupati Sambas H Satono yang telah menghadiri pertemuan dengan pemerintah pusat membahas penghapusan tersebut berhasil memperjuangkan nasib para honorer di Kabupaten Sambas.


"Kepada Bupati Sambas H Satono, saya berharap dapt memberikan dan memperjuangkan nasib para honorer, karena jika bukan kepada Bupati Sambas kami tidak juga bisa berbuat apa-apa dan jelas nasib para honorer ada pada kebijakan dan keputusan Bupati yang menyampaikan kepada pemerintah pusat," katanya, Kamis (17/9/2022).


Menjadi tenaga honorer termasuk diantaranya yang bertugas sebagai pendidik kata Della, amatlah sulit dan mereka menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh, sehingga akan menjadi ironi jika tenaga honorer ini kedepan harus dihapuskan.


"Bagi saya, semoga guru-guru dan para honorer harus diperjuangkan dengan baik dan kalau bisa diangkat semua lah guru honorer, apalagi seorang guru, karena pada dasarnya jadi guru itu sangatlah tidak mudah," katanya.


Satu diantara tenaga honorer yang saat ini mengajar di SDN 04 Nagur Kecamatan Sambas Yolanda Sari asal mengatakan, penghapusan tenaga honorer jelas berdampak pada dirinya dan para honorer lainnya, mereka terancam menganggur.


"Isu penghapusan tenaga honorer 2023 merupakan kebijakan yang kurang tepat, hal itu akan bertambahnya anggka pengangguran, jika hal itu memang diputuskan setidaknya pemerintah memberikan solusi yang pas agar kami para tenaga honorer tidak terbengkalai," katanya 


Yolanda Sari menyampaikan, sebagai guru honorer pastinya berharap solusi yang bijak dan tepat dari pemerintah untuk menangani masalah tersebut.


"Saya sebagai guru honorer pastinya berharap solusi yang bijak lah dari pemerintah terhadap nasib dan kesejahteraan guru honorer kedepan, karena yang saya amati banyak tenaga honorer yang merasa dirinya digantung dan tidak tau solusi yang pasti dari pemerintah terkait nasibnya di tahun 2023," keluhnya.


"Bukan hanya guru honorer yang mengajar di sekolah yang terbilang cukup lama, bahkan guru honorer yang baru mendapat SK tahun 2022 dan calon-calon guru yang baru lulus tahun ini pun ada yang merasakan demikian,” pungkasnya.


Wacana kebijakan pemerintah pusat mengenai penghapusan tenaga honorer yang nantinya akan dilakukan pada 2023 akan menjadi polemik dan berdampak besar bagi para tenaga honorer seluruh Indonesia.

Pasalnya pengambilan keputusan tersebut akan berdampak pada seluruh wilayah, seperti bertambahnya angka pengangguran, hal ini diperparah dengan kenaiakan harga bahan bakar minyak yang juga akan mengkatrol harga kebutuhan pokok serta lainnya.


Seperti yang diketahui, jumlah tenaga honorer yang ada di Kabupaten Sambas saat ini mencapai 4.336 orang yang terdata melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMAD) Kabupaten Sambas. (Sai)


Share:
Komentar

Berita Terkini