Perlu Kolaborasi Guna Penanggulangan Stunting |
Kabarsambas.com - Dalam upaya percepatan penanganan Stunting Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas melaksanakan rembuk Stunting.
Acara yang dihadiri langsung oleh Bupati Satono, S.Sos.I., M.H. Senin, (27/6/2022) di Aula Hotel Pantura Sambas.
Turut hadir dalam acara tersebut Perwakilan Kepala BKKBN Kalimantan Barat, Kadis Kesehatan Kabupaten Sambas, Kadis P3AP2KB, Ketua TPP PKK Kabupaten Sambas, Yunisa Satono, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Sambas, Kepala OPD Kabupaten Sambas.
Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I., M.H menyampaikan bahwa Kabupaten Sambas harus mempunyai modal Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mencapai RPJP pada tahun 2025 yaitu Kabupaten Sambas harus menjadi Kabupaten yang terunggul di Kalimantan Barat dengan bersinergi kepada setiap komponen masyarakat Kabupaten Sambas.
"Kita ketahui bersama bahwa modal bangsa Indonesia khususnya Kabupaten adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagaimana yang tertuang dalam RPJP 2021 - 2025 target Kabupaten Sambas pada tahun 2025 itu Sambas harus menjadi Kabupaten Terunggul di Kalimantan Barat. Tentu untuk mencapai target RPJP tahun 2025 agar Sambas menjadi kabupaten terunggul tidak serta merta, perlu proses yang luar biasa, perlu integrasi komponen masyarakat Kabupaten Sambas," ujarnya.
Bupati Satono juga menuturkan bahwa saat ini memiliki permasalahan yang serius dan harus ditangani dengan cepat yaitu Stunting.
"Hari ini kita duduk satu meja untuk rembuk, kita menghadapi permasalahan Stunting yang kalau kita lihat progress report sudah cukup baik ketika pada tahun 2018 Stunting yang ada di Kabupaten Sambas berada pada posisi 27 sekian persen, masuk pada tahun 2019-2021 alhamdulillah menurun angkanya dari 15 sekian persen, artinya ini kabar baik bagi kita semua," tuturnya.
Satono berpesan bahwa permasalahan Stunting harus didiskusikan bersama-sama hingga ke tingkatan yang paling bawah sekalipun yaitu kepala rumah tangga.
"Saya setuju masalah Stunting ini harus kita rembukkan dan sering kita diskusikan sampai kepada tingkat yang paling bawah hingga sampai kepada kepala rumah tangga masing-masing yang ada di wilayah hukum Kabupaten Sambas," pesannya.
Bukan hanya sekadar rembuk biasa, Satono mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendiskusikan permasalahan stunting dengan hasil dan ending yang jelas. Pemerintah dan masyarakat harus bersinergis dengan baik untuk menuntaskan permasalahan tersebut dan harus menurunkan ego lintas sektor demi menyiapkan generasi-generasi masa depan SDM yang berdaya saing.
"Moment berbahagia ini saya mengajak kita tidak hanya sebatas rembuk tapi endingnya harus jelas. Saya ingin ada sinergi dari semua komponen, sinergi semua OPD hilangkan sifat ego lintas sektor. Solidkan barisan satukan tekad untuk bagaimana menyiapkan genarasi-generasi kita untuk menjadi Sambas Kabupaten yang terunggul di Kalimantan Barat," pungkasnya. (Sai)