Komitmen Majukan Pertanian Sambas, Bupati dan DPR RI Hadiri Bimtek Bersama Petani

Editor: Admin author photo

Ket: Penyerahan Bantuan Alat mesin pertanian untuk Petani Kabupaten Sambas. Sabtu (12/6/2022)

Kabarsambas.com - Bupati Satono dan Anggota DPR-RI Daniel Johan menghadiri Bimbingan Teknis pengendalian OPT dalam pengamanan produksi tanaman pangan Kabupaten Sambas.


Bupati Satono mengatakan, sektor pertanian di Kabupaten Sambas, berperan dalam kemajuan daerah tersebut.


"Sambas adalah penduduk kedua terbesar di Kalbar dan 70 persennya adalah petani. Ini artinya mata pencarian masyarakat kita adalah sektor pertanian, maju mundurnya sambas sangat terpengaruh pada sektor pertanian," ungkapnya, Sabtu (12/6/2022) di Aula Hotel Pantura Sambas.


Pemerintah daerah kata Bupati Satono, telah berupaya semaksimal mungkin untuk mendukung sektor pertanian. Dia juga mengatakan terdapat tiga potensi di Sambas yang belum tergali secara maksimal diantaranya pertanian, perikanan dan pariwisata


"Saat panen raya beberapa waktu lalu di Kecamatan Pemangkat, kita sempat melakukan panen raya padi bibit Inpari 36, itu satu hektar bisa mencapai 9,7 ton," kata Bupati Satono.


Persoalan pertanian kata Bupati, juga mencakup ketersediaan pupuk bagi petani, terutama pupuk bersubsidi. Bupati Satono secara tegas meminta pihak penyalur pupuk bersubsidi untuk secara cepat menghadirkan pupuk tersebut bagi masyarakat tani Kabupaten Sambas.


"Saya pada bulan Mei mendesak distributor dan menanyakan ke mana sejauh ini Pupuk untuk petani di Kabupaten Sambas, setelah kita Surati baru turun subsidi tersebut pupuk NPK subsidi 729 ton, kemudian tanggal 8 Juni kemarin sudah turun lagi 1000 lebih ton pupuk subsidi untuk petani Sambas," katanya.


"Artinya pemerintah memang harus hadir untuk mengawal sektor pertanian bagaimana pupuk yang selalu dibutuhkan petani kita bisa dinikmati dan dirasakan, dan alhamdulillah hampir 2000 ton di Kabupaten Sambas dalam tempo tak sampai 2 minggu," tegas Bupati Satono.


Sementara Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengatakan, Indonesia dan dunia harus mewaspadai ancaman kerawanan pangan.


"Indonesia dan dunia tidak dalam kondisi baik-baik saja, saya secara keras sudah menyampaikan Kementerian Pertanian mesti mengambil langkah karena ancaman kerawanan pangan dunia," ungkap Daniel Johan.


Pemerintah kata dia mesti mendorong masyarakat untuk memanfaatkan ruang dan lahan yang ada.


"Segera buat program darurat memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami, karena saat ini pupuk  semakin mengalami kenaikan, yang non subsidi naik sampai 300 persen, dampaknya adalah semua harga pangan akan naik, semoga program darurat agar pemanfaatan lahan pekarangan dilaksanakan," katanya.


Pemerintah Daerah kata Daniel Johan juga mesti memiliki upaya yang sama, memanfaatkan anggaran daerah untuk mengatasi ketergantungan terhadap pupuk dan lain lain.


"Saya juga mendorong agar APBD daerah memiliki program khusus untuk mengawal stok tangan di daerah, kita harus mendorong adanya pupuk mandiri secara masif ini dikaitkan juga dengan upaya terhadap penanganan sampah," ucapnya.


"Saya berharap dan mendorong pada Pak Bupati dan seluruh anggota DPRD kabupaten Sambas, agar mendorong pertanian menjadi andalan utama untuk memajukan dan kesejahteraan rakyat di Kabupaten Sambas," Tutupnya. (Sai)

Share:
Komentar

Berita Terkini