Kronologi Pembacokan Pemuda Saat Membangunkan Sahur, Kapolsek Sambas: Tidak Ada Kaitannya Dengan SARA

Editor: Admin author photo

Ket: Sejumlah Tokoh Masyarakat, Adat, Agama duduk  bersama mengantisipasi kasus penganiyaan di Mapolsek Sambas. Minggu (10/4/2022)

Kabarsambas.com- Kapolres Sambas AKBP Laba Meliala S.I.K melalui Kapolsek Sambas AKB Abdul Mutholib menghimbau masyarakat kabupaten sambas untuk agar tidak mengkaitkan kasus penganiyaan kepada sejumlah pemuda saat membangunkan sahur dengan isu sara. 


"Saya menghimbau masyarakat tidak mengkaitkan kasus tersebut dengan suku atau etnis, karena ini perbuatan oknum yang tidak ada kaitannya dengan suku atau etnis, untuk pelaku kini sudah diamankan di Polsek Sambas dan akan dijerat pasal 351 KHUP," ujarnya.


Polsek Sambas menjelaskan kasus penganiyaan terjadi di desa jagur kecamatan Sambas sekitar pukul 03.00 dini hari, pada Minggu (10/4/2022)


"Penganiayaan ini bermula terjadi pada saat sejumlah pemuda yang berjumlah sekitar belasan orang melakukan kegiatan pembangunan sahur, terakhir di depan rumah pelaku yang berinisial N, disitu ada anak yang menyebut nama pelaku, akhirnya secara sepontan pelaku keluar membawa samurai. Dan melakukan penganiayaan kepada warga yang membangunkan sahur tersebut," ungkapnya.


AKB Abdul Mutholib mengungkapkan atas kejadian tersebut ada empat orang yang menjadi korban, ada yang luka di telinga, tangan punggung dan kaki. Kemudian keempat korban sudah bisa dibawa pulang, dan dirawat dirumah.


"Untuk tersangka proses hukum tetap dilaksanakan dan tersangka sudah kita amankan, proses penyidikan kita lanjutkan," ungkapnya 



Pihaknya kata Kapolsek juga telah melakukan musyawarah kepada sejumlah tokoh adat, agama dan masyarakat di kabupaten Sambas untuk langkah cepat mengantisipasi kasus tersebut.


"Kita sudah duduk satu meja dengan seluruh tokoh masyarakat dan agama di kabupaten Sambas, seperti dari MUI, FKUB Masyarakat Adat Tionghoa, masyarakat adat budaya Melayu, masyarakat adat Dayak. Kita lakukan agar dapat merendam, jangan sampai kasus penganiyaan ini menjadi isu yang berdampak dengan isu sara, maupun etnis," Pungkasnya. (Sai)



Share:
Komentar

Berita Terkini