Ran Pasti Solusi Percepatan Penurunan Stunting Di Kabupaten Sambas

Editor: Admin author photo

Ket: Bupati Sambas H Satono saat menghadiri sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN-PASTI) Senin (14/3/2022) di Pontianak, 


Kabarsambas.com-Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN-PASTI) harus menyentuh langsung masyarakat di tingkat paling bawah, tidak boleh terpusat di kota besar saja agar lebih efektif dan efisien.



Hal tersebut disampaikan Bupati Sambas H Satono saat mengikuti acara sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN-PASTI) oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, Senin (14/3/2022) di Pontianak.



Sosialisasi RAN-PASTI tersebut juga diikuti oleh Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan, Bupati dan Walikota se-Kalbar. Sementara dari Kabupaten Sambas, turut hadir Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bappeda, Kepala Dinas P3AP2KB, dan Ketua TP PKK.



Bupati H Satono mengungkapkan Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) yang sudah dibentuk di setiap kecamatan juga diminta gerak cepat dan ligat, agar masyarakat di desa-desa segera mendapat informasi akurat tentang program RAN-PASTI.



"Jumlah penduduk di Kabupaten Sambas itu terbesar kedua setelah Kota Pontianak, tersebar di 19 kecamatan dan 193 desa, kemudian lebih dari 70 persen masyarakat Kabupaten Sambas adalah petani. Mereka jarang memantau informasi di media sosial, karena setiap hari bekerja di ladang dan kebun. Jadi sosialisasi RAN-PASTI ini harus sampai ke desa-desa," katanya.



Dirinya juga mengungkapkan sosialisasi RAN-PASTI di tingkat desa harus dimaksimalkan agar tidak ada miss informasi tentang program percepatan penanganan stunting. Apalagi Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2022 tentang Percepatan Penanganan Stunting di Indonesia.



Untuk itu, Bupati Satono meminta sosialisasi program RAN-PASTI tersebut melibatkan seluruh komponen masyarakat mulai dari tokoh agama, tokoh adat, pemuda, dan lembaga. Perpaduan kerjasama antara semua komponen masyarakat akan membuat program strategis tersebut tersosialisasi secara masif.



"Kita harus melibatkan semua komponen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh adat, pemuda sampai lembaga. Kita bisa mensosialisasikan program RAN-PASTI ini melalui rumah ibadah, seperti Masjid, Gereja, Kelenteng, Vihara dan Pura. Kita sebagai kepala daerah harus jadi panglima perang, maju paling depan dalam melakukan sosialisasi RAN-PASTI ini, karena kita ingin ke zuriat kita ke depan menjadi zuriat yang tangguh, dan cerdas," Pungkasnya. (Sai) 

Share:
Komentar

Berita Terkini