Silaturahmi Imlek 2022, Upaya Merajut Kebhinekaan Memperkokoh Persatuan

Editor: Admin author photo

Ket: Bupati Sambas H Satono saat menyampaikan sambutan dalam acara silaturahmi Imlek 2573 Kongzili Tahun 2022. Senin (7/2/2022) di Aula Kantor Bupati Sambas

Kabarsambas.com-Upaya merajut kebhinekaan dan Memperkokoh Persatuan. Pemerintah Kabupaten Sambas menggelar silaturahmi Imlek 2573 Kongzili Tahun 2022.


Bupati Sambas H. Satono, S. Sos.I.,M.H menyampaikan rasa syukurnya, pasalnya merajut silaturahmi dengan rangkaian acara sederhana seperti ini bukanlah yang pertama kali dilaksanakan, karena pada periode kedua Bupati Ir. H. Burhanudin sudah pernah dilakukan pada tahun 2006.


"Bersyukur sekali hari ini bisa berhimpun bersama-sama di satu rangkaian acara yang sederhana, Silaturahmi Imlek Merajut Kebhinekaan, Memperkokoh Persatuan. Tradisi ini sebenarnya sudah dilakukan pada moment tahun sebelumnya tepatnya pada tahun 2006 saat Ir. H. Burhanudin menjadi Bupati Sambas dan saya panitianya. Acaranya sama tetapi tempatnya yang berbeda di Gedung Paroki Sambas tetapi diadakannya di Aula Bupati ini yang pertama kali," katanya. Senin (7/2/2022) di Aula Utama Kantor Bupati Sambas


Bupati Sambas juga menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Bupati Bengkayang dan Wali Kota Singkawang serta seluruh Forkopimda pada kegiatan tersebut. 


"Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Bupati Bengkayang, Wali Kota Singkawang yang telah berkenan hadir untuk meluangkan waktu dan kesempatan serta sahabat saya keluarga besar PTKI dan semua perkumpulan yang hadir," jelasnya.


Satono juga menjelaskan Singkawang, Bengkayang dan Sambas (Singbebas) yang letaknya di bagian utara Kalimantan tidak akan maju, jika tidak didukung dan bersinergi serta bersatu padu. 


"Sambas, Bengkayang dan Singkawang adalah Kabupaten Kota letaknya paling utara, kalau kita tidak bersatu padu membangun sebuah sinergi, maka tidak didukung oleh orang. Saya punya cita-cita bersama Wakil Bupati Sambas, Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang serta Wali Kota dan Wakil Wali kota Singkawang bagaimana bisa Sambas, Bengkayang, dan Singkawang menjadi menjadi provinsi," tuturnya.


Untuk itu, pihaknya berkomitmen yang kuat untuk memajukan Kabupaten Sambas.


"Saya dan Wakil Bupati Sambas menjalani amanah hampir delapan bulan tentu berbagai dinamika kita lalui. Melaksanakan program pemerintahan demi Sambas Berkemajuan dengan progres yang luar biasa sehingga laju pertumbuhan Sambas naik 3,5 hingga 5 persen," katanya.


Dia menekankan Pemda Sambas tidak mampu membangun Kabupaten Sambas tanpa sinergi dan dukungan semua pihak, karenanya ucap Bupati sangat diperlukan investor yang masuk


"Pemda Sambas Bupati, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas tidak mampu membangun Kabupaten Sambas yang begitu luas tentu perlu sinergi. Maka saya sampaikan Sambas Berkemajuan bukan hanya dipandang 5 jari melainkan ada 5 kekuatan. Sambas maju, Bengkayang maju, Singkawang maju harus masuk investor, pelaku-pelaku usaha juga hadir bukan hanya berkumpul saat Imlek tetapi berkumpul bersatu padu membangun Sambas bersama-sama. Bupati dan Wakil Bupati butuh dorongan dari putra putri daerah yang sudah berhasil yang sekarang berada di luar Sambas, Singkawang dan Bengkayang," Tutupnya.


Ditempat yang sama Ketua Umum Perhimpunan Tionghoa Kalbar Indonesia (PTKI) Leonardi Tjhai mengapresi Bupati Sambas beserta jajaran yang sudah menggelar acara silaturahmi Imlek tersebut. 


"Apresiasi dan salam hormat kepada Bupati Sambas dan jajaran yang sudah melaksanakan acara silaturahmi Imlek dengan luar biasa. Indahnya kebersamaan dalam merawat tali persaudaraan dan persatuan bangsa," katanya 


Mengenang kebelakang, Leonardi bersama PTKI juga sangat mengapresi kepada Presiden RI k ke – 4 K.H. Abdurrahman Wahid, karena berkat beliau Inpres Nomor 14/1947 dicabut sehingga Tionghoa bebas menjalankan adat istiadat dan peribadatannya.


"Pada kesempatan ini juga keluarga besar PTKI memberi apresiasi dan hormat kepada K.H. Abdurrahman Wahid atau yang biasa kita panggil Gus Dur yang telah mencabut Impres Nomor 14/1947 yang berisi tentang larangan Agama Kepercayaan dan Adat Istiadat Tionghoa. Lalu menerbitkan Inpres Nomor 6/2000 pada Januari 2000 yang berisikan tentang etnis Tionghoa bebas menjalankan kepercayaan dan adat istiadatnya," ucapnya.


Ia juga mengajak melalui momentum Silaturahmi Imlek tersebut, untuk bersama-sama bangkit dan memperkuat persaudaraan guna memberikan sumbangsih pembangunan bagi Kalimantan Barat. 


"Maka dengan ini kami mengajak bapak ibu untuk berkolaborasi, gotong royong bergandengan tangan kita bersinergi membangun negeri ini kampung halaman ini terkhusus Kalimantan Barat. Kalau bukan kita sendiri siapa lagi yang akan membangun kampung halaman yang kita cintai dan jangan melupakan asal. Mari bersama-sama dengan momentum silaturahmi imlek 2573 Kongzili kita memperkuat persaudaraan, menguatkan nilai kebangsaan menuju Indonesia sehat, Indonesia pulih, Indonesia bangkit," Pungkasnya. (Sai)

Share:
Komentar

Berita Terkini