Persiapkan Belajar Tatap Muka, Sebanyak 2000 Siswa SMP Melaksanakan Vaksinasi

Editor: Admin author photo

Ket: Bupati Sambas H Satono saat menghadiri Vaksinasi Covid-19 Massal yang dilaksanakan oleh Tim Satgas Covid-19 beberapa waktu lalu.

Kabarsambas.com-Sebanyak 2000 Siswa SMP melakukan vaksinasi massal yang dilakukan oleh Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Sambas bersama TNI-Polri.


Selain para pelajar terdapat juga sekitar 300 masyarakat umum juga melakukan vaksinasi. Minggu (10/10/2021)


Bupati Sambas, H. Satono mengungkapkan vaksinasi massal kepada anak sekolah di atas usia 12 tahun khususnya siswa SMP dan SMA memang terus digencarkan oleh pemerintah daerah guna menjawab geliat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sedang berlangsung di sekolah-sekolah.


“Melihat antusias siswa masuk sekolah saat ini maka kita juga harus menggencarkan vaksinasi massal dengan sasaran anak sekolah usia di atas 12 tahun khususnya SMP dan SMA. Kita ingin menciptakan kekebalan komunal bagi para siswa sekolah ini agar tidak terjadi klaster baru saat PTM,” katanya.


Ditempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Fatah Maryunani menilai, tingginya antusias siswa mengikuti vaksinasi massal di Kabupaten Sambas membuat dia optimis, proses vaksinasi massal bagi anak usia di atas 12 tahun akan cepat selesai. 


“Saya yakin kalau untuk vaksinsi anak sekolah ini akan lebih cepat dari masyarakat umum, karena antusias mereka sangat bagus sekali. Hari ini saja target kita 2.300 orang. 2000 dosis untuk anak sekolah, dan 300 dosis untuk umum,” ujarnya.


Kadis Kesehatan menjelaskan terdapat perbedaan data cakupan vaksinasi massal anak usia di atas 12 tahun di Kabupaten Sambas. Antara data manual dan data online yang di entry di aplikasi Primary Care (Pcare) BPJS sangat selisih jauh.


“Berdasarkan data manual kita, ada 5000 dosis vaksin yang suda diberikan ke anak di atas 12 tahun seperti SMP dan SMA. Namun yang terdata di aplikasi hanya 800 orang, parah sekali aplikasinya sering gangguan,” tuturnya.


Fatah yang juga juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sambas itu mengungkapkan, selain server PCare yang sering gangguan, banyak kendala teknis lain seperti lemahnya sinyal internet di daerah tertentu, dan erornya hasil input data di aplikasi.


“Selain server sering gangguan, kadang-kadang entry data rasanya sudah betul oleh petugas tapi datanya tidak masuk ke kategori vaksin anak, malah masuk ke kelompok lain. Padahal input datanya sudah by name (nama) by adress (alamat) by age (usia). Tapi nyatanya datanya masuk ke masyarakat umum dan sebagainya,” Tutupnya. (Sai)

Share:
Komentar

Berita Terkini