Bupati Sambas Pemateri Da'i Nasional, Pemimpin Meski Cerdas dan Ikhlas

Editor: Admin author photo

Ket: Bupati Sambas H Satono saat menjadi pemateri leadership Training Da'i Tingkat Nasional. Rabu (8/9/2021) di Jakarta

Kabarsambas.com
-Bupati Sambas H. Satono menjadi pemateri dalam kegiatan Latihan Kepemimpinan (Leadership Training) Da’i yang digelar Pengurus Pusat (PP) Pemuda Dewan Dakwah Indonesia (DDI).


Pada kesempatan tersebut Bupati sekaligus reuni alumni STID Mohammad Natsir angkatan 1999. Rabu (8/9/2021) di Jakarta.


Bupati Sambas H Satono mengatakan menjadi seorang pendakwah harus bisa berperan aktif dalam pembangunan daerah dengan cara membangun sinergitas dengan semua pihak termasuk pemerintah. Jangan sampai pendakwah malah mengajak masyarakat menetang aturan-aturan yang dibuat oleh Aulia (pemimpin).


“Seperti saat ini misalnya, kita sedang dilanda pandemi Covid-19, sebagai pendakwah harus bisa mengambil peran membantu pemerintah dalam penaganannya. Misal, pendakwah bisa mengajak masyarakat agar mau di vaksin,” jelasnya.


Selain itu, pendakwah harus bisa beradaptasi dengan perubahan trend di lapangan, dimana
harus punya strategi dan program kerja yang akan dilakukan. Sehingga tantangan yang harus dihadapi dalam berdakwah semakin besar dan semakin kompleks.


“Ya, berdakwah itu harus punya strategi dan program, tidak sekedar menyampaikan syiar Islam saja namun pendakwah harus bisa beradaptasi dengan lingkungan. Apalagi sekarang dunia dakwah berdekatan dengan politik dan sebagainnya. Sehingga tantangan semakin besar dan kompleks,” tuturnya.


Kemudian tugas pendakwah harus menjadikan dirinya pemimpin di tengah masyarakat. Dimana pendakwah bukan mengumbar janji melainkan menawarkan program.


Sebagai pendakwah sekaligus Bupati, Satono  sudah memenuhi beberapa program yang ditawarkan ke masyarakat saat kampanye. Diantara yang sudah dia lakukan adalah meluncurkan program sehat Satono-Rofi (Prosesar). Sehingga masyarakat bisa berobat gratis di kelas tiga.


“Beberapa yang sudah saya penuhi seperti Prosesar, menambah kuota pupuk bagi petani dan lain sebagainya. Jika pendakwah sudah jadi pemimpin itu tidak sekedar dakwah saja, tapi ekonomi masyarakat juga harus dipikirkan, selanjutnya pendakwah juga bisa berperan aktif sebagai pendidik. Di Sambas, saya telah mendirikan Rumah Da'i sebagai wadah mencetak para pendakwah sejak dini," jelasnya.


Sebagai alumni STID Mohammad Natsir sekaligus menjadi Bupati, Satono pernah mendapat pesanan dari Ketua STID yakni Pak Syuhada, bahwa menjadi seorang pemimpin harus bekerja ikhlas dan cerdas. Pemimpin juga harus memiliki leadership management yang kuat sebagai modal utama.


“Ya, pendakwah itu mengajak orang untuk berubah menjadi lebih baik. Mengacu pada syiar keislaman, dan setiap ayat Allah SWT yang disampaikan harus dilakukan dengan ikhlas. Selain itu pendakwah juga harus cerdas, karena akan berhadapan dengan beragam karakter sosial masyarakat,” Pungkasnya. (Sai)

Share:
Komentar

Berita Terkini