100 Hari Satono-Rofi, Kuota Pupuk dan Tabung Gas Bersubsidi Bertambah

Editor: Admin author photo

Ket: DPD PGK Kabupaten Sambas melaksanakan Capaian 100 hari Program Sambas berkemajuan. Sabtu malam (25/9/2021) di halam rumah dinas Bupati Sambas.

Kabarsambas.com-Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) melaksanakan agenda Capaian 100 hari program Bupati Sambas H Satono dan Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi.


Agenda talk show ini langsung dihadiri oleh Bupati Sambas H. Satono, wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sambas Ferdinan Syolihan serta jurnalis perbatasan, Nurhadi. Sabtu malam (25/9/2021)


Bupati Sambas H Satono menyambut baik agenda yang dilakukan DPD PGK Kabupaten Sambas. Disampaikan Bupati agenda tersebut merupakan upaya percepatan membangun Sambas kedepannya.


"Pada masa pandemi covid-19 laju pertumbuhan kabupaten Sambas minus 0,02 persen, namun berkaca lima tahun terakhir laju pertumbuhan kabupaten Sambas mengalami penurunan bahkan sebelum masa Pendemi Covid-19 yang sekarang ini," ujarnya.



"Tentu ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama, kami Bupati dan wakil bupati sangat mengharapkan seluruh masyarakat dan DPRD serta seluruh stekholder bisa membangun sebuah Sinergitas untuk kemajuan kabupaten Sambas," tuturnya.


Dimasa Pendemi Covid-19, merupakan ujian hidup akan tetapi jika diambil dari sisi positifnya, semua stekholder kabupaten Sambas menjadi bersatu.


"Alhamdulillah dalam perjalanan 3 bulan sudah ada beberapa program Pemda yang berjalan, semuanya juga solit untuk mensukseskan Sambas Berkemajuan," ujarnya.


Bupati menyampaikan beberapa program yang telah berlangsung pada masa pemerintahan Sambas berkemajuan.


"Kita telah mencanangkan program sehat Satono-Rofi (Prosesar) ini diperuntukkan bagi saudara kita yang belum mendapatkan kemudahan rezeki dan yang belum memiliki BPJS. Kita buat regulasi yang paling mudah di urus semoga bisa membantu masyarakat kita yang belum baik secara ekonomi, mudah-mudahan program Prosesar berjalan lancar dan mendapat dukung penuh oleh anggota DPRD," ungkapnya.


Selain itu, pada pemerintah Sambas berkemajuan untuk kuota Gas Elpiji 3 Kilogram juga mengalami peningkatan.


"Allhamdulillah di awal pemerintahan kita dapat menambah untuk kuota tabung gas 3 Kilogram menjadi 160.000 ribu tabung gas. Untuk itu, jika ada Kampong yang masih antri gas segera laporan ke pada pemerintah," tuturnya.


Kemudian sektor pertanian pada masa pemerintahan Sambas berkemajuan juga berhasil menambah kuota pupuk bersubsidi dimana awalnya hanya mendapatkan kuota 1.470 ton berhasil meningkat menjadi 17.700 ton.


"Saya benar-benar kepingin Sambas sebagai lumbung pangan yang nyata, dimana berasnya dan lumbungnya itu jelas, kami juga mencanangkan PNS membeli beras dari kabupaten. Dan seluruh retail seperti Indomaret dan Alfamart juga wajib menjual beras dari kabupaten Sambas, tentu ini sangat membantu petani kita," katanya.


Sementara Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi menambahkan bahwa persoalan narkoba di kabupaten Sambas menjadi konsen dari pemerintah Sambas berkemajuan.


"Saya dan bupati bagaimana penanganan narkoba ingin kita tekan di kabupaten Sambas, untuk pendirian Badan Narkotika Nasional kabupaten ternyata ada pembatasan sebenarnya kabupaten Sambas sudah siap semuanya, sehingga untuk sekarang kita masih menginduk ke kota Singkawang," ungkapnya.


Sementara untuk peresmian Kebun Raya Sambas akan segera di launching. Untuk kebun raya masih ada kewajiban daerah terutama jalan.


"Kita telah berkomunikasi dengan perusahaan dengan program CSR, allhamdulillah jalan bisa dibangun, kemudian ada juga Bantuan Provinsi untuk bangun jembatan," tutupnya.


Sementara Wakil Ketua Aliansi Jurnalis Perbatasan (AJP) Kabupaten Sambas, Nurhadi mengatakan, penilaian 100 hari pemerintahan Satono-Fahrur Rofi dilakukan karena masyarakat sangat ingin tahu capaian yang telah diraih.


"Meskipun Bupati dan Wakil Bupati mengatakan tidak ada program 100 hari, namun masyarakat selalu ingin tahu, dan ini sudah menjadi tipikal masyarakat Kabupaten Sambas, meskipun secara politik anggaran, keluwesan untuk menjalankan visi misi baru secara mutlak bisa dijalankan usai pengesahan APBD Perubahan Jumat kemarin," ungkapnya.


Dia juga mengungkapkan, terdapat nuansa baru yang telah berhasil diciptakan kedua pemimpin Kabupaten Sambas tersebut.


"Saya melihat ada kebiasaan disiplin waktu yang telah ditegaskan terhadap ASN dan Kepala Dinas, artinya pelayanan kepada rakyat lebih cepat dilakukan," ungkapnya.


Selain itu, ada kebiasaan bupati berbelanja ke pasar-pasar tradisional pada pagi hari dalam upaya menyerap keluhan pedagang, kemudian wakil bupati selalu menghadiri pertemuan-pertemuan meskipun itu acara pernikahan di desa.


"Untuk bidang pertanian yang merupakan sektor dominan di Kabupaten Sambas, kita berharap agar pada tahun anggaran 2022 alokasinya jauh lebih besar, apalagi visi misi sambas berkemajuan sangat kental akan bidang tersebut," paparnya.


Pemerintah Kabupaten Sambas kata dia, juga diharapkan mampu mengawal dan mengentaskan program pembangunan yang diarahkan oleh pemerintah pusat.


"Sementara ini mengandalkan APBD murni Kabupaten Sambas adalah sangat mustahil untuk memenuhi seluruh tuntutan pembangunan, karenanya arahan proram dari pemerintah pusat seperti Inpres 01 2021 tentang percepatan pembangunan daerah perbatasan mestilah kita kawal bersama dengan baik," pungkasnya. (Sai)




Share:
Komentar

Berita Terkini