Tanaman Pinang, Komoditi Menjanjikan di Kabupaten Sambas

Editor: Admin author photo

Ket: Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Kalimantan Barat, Mahendra Perdana, SP.

Kabarsambas.com
-Tanaman pinang memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan. Hal ini dikarenakan buah pinang dapat di ekspor ke luar negeri sebagai bahan dasar industri.


Di Kabupaten Sambas sendiri pinang menjadi salah satu pontensi yang cukup menjanjikan. Salah satu di Kecamatan Tebas telah terdapat sentra pengumpul pinang untuk kemudian di ekspor ke luar negeri.


Salah satu pemuda asal Kecamatan Tebas Endo Hutomo mengatakan dalam beberapa waktu belakangan telah mengekspor buah pinang ke India, tak tanggung-tanggung, 20 kontainer per bulan harus dia cukupi.


"Karenanya kami membuka penampungan buah pinang kering milik petani, komoditas ini memiliki nilai ekspor yang sangat tinggi," ungkapnya, katanya. Kamis (12/8/2021)


Penampungan buah pinang milik Endo Hutomo terletak di Jalan Raya Tebas, Kecamatan Tebas, Mekar Sekuntum. Gudang miliknya mampu menampung 50 ton pinang kering.


"Pinang bulat yang kita tampung, termasuk BS pun kita ambil untuk jual di lokal, bahkan pinang yang pecah juga kita tampung ini untuk kebutuhan pasar lokal misalnya di jawa, ini untuk pembuatan tinta baju batik," terangnya.


Hampir kebanyakan pinang yang ditampung 60 persennya dari Sambas, tapi ada juga dari Pontianak, Kubu Raya, Singkawang, Mempawah dan lain lain.


"Kami saat ini sementara bisa menampung di angka 50 ton, harga sekarang ini cukup baik sekitar 20 sampai 23 ribu dengan syarat pinang bulat, bagus, tidak pecah dan hitam tingkat kadar air setidaknya 10 persen ini masuk grade A," tuturnya.


Untuk menjaga kualitas pinang, Endo Hutomo an pekerjanya menyiapkan tempat penjemuran di belakang gudang.


"Petani lokal memang banyak menjual pinang mereka disini, mulai dari jawai, sekura, sambas, tanah hitam, sajingan dan daerah lainnya," katanya.


Tak hanya India, cukup banyak negara telah menyatakan siap membeli pinang dari Indonesia.


"Sementara ini kita masih ekspor untuk India, kedepan ada pasar strategis yang juga meminta produk pinang, mulai dari Pakistan mesir, thailand,  Bangladesh, Sri Lanka, dan pinang tak mencukupi, sampai saat ini untuk daerah Kalbar pun belum tercukupi untuk ekspor ke luar negeri,"tuturnya.

Tentu sangat menjanjikan dalam jangka panjang, karena buah pinang dipakai untuk kosmetik, medis, herbal, batik, minuman, permen dan banyak lainnya, ini menjadi kebutuhan pokok industri.


"Per bulan kalau memang kita menyanggupi dari buyer mereka minta 20 kontainer minimalnya. Dan ini saja kita sudah sangat kesulitan untuk memenuhinya. Maksimalnya kita bicara jangan terlalu banyak, sekitar 40 kontainer sajalah, dan ini pasti kesulitan untuk mencarinya. Stok di Sambas sangat tidak cukup untuk memenuhi permintaan ekspor tersebut," tutupnya.


Potensi Pinang sebagai komoditas ekspor yang menjanjikan dalam masa panjang dilirik oleh Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Kalimantan Barat, Mahendra Perdana, SP.


"Saya sangat mengapresiasi saudara Endo Hutomo, pemuda yang telah tampil menjadi eksportir pinang ini, dan berharap agar muncul para pemuda lainnya yang mampu menjadi eksportir hasil pertanian Kabupaten Sambas," ungkapnya.


Buah pinang katanya memiliki nilai ekspor yang tinggi dan sangat berpotensi dikembangkan di Kabupaten Sambas.


"Pinang sangat menjanjikan sebagai komoditas ekspor jangka panjang yang bisa diusahakan oleh petani Kalbar, terutama Kabupaten Sambas, terlebih kita memiliki begitu banyak lahan yang bisa diusahakan untuk dijadikan lahan tanam pinang," ungkapnya.


Sehingga kata Mahendra Perdana bersama dengan wakil ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan pihaknya telah mendorong bantuan bibit pinang kepada kelompok masyarakat di Kabupaten Sambas melalui program Kebun Bibit Rakyat (KBR).


"Ini sudah kita realisasikan dan beberapa sedang dalam proses, ada program Kebun Bibit Rakyat di Kabupaten Sambas, sebanyak sekitar 160 ribu batang bibit pinang kita perbantukan untuk masyarakat tani di Sambas," tuturnya


Mahendra Perdana berharap agar kedepan masyarakat Kabupaten Sambas mampu meningkatkan kesejahteraan mereka melalui komoditas pinang tersebut.


"Ini menjadi upaya nyata untuk memajukan masyarakat kita, dengan mendorong mereka menjadi masyarakat yang produktif, memiliki hasil pertanian yang bisa diekspor InshaAllah petani dan warga Sambas yang mengupayakan pinang akan meningkat kesejahteraannya," pungkasnya.


Satu diantara anggota kelompok penerima bantuan tersebut, Udin mengatakan sangat berterimakasih atas program KBR yang mereka terima.


"Kita sangat mengapresiasi bantuan KBR oleh DPR RI Daniel Johan dan Ketua Perhiptani Mahendra Perdana, diantara bibitnya juga ada bibit pinang yang memang sangat kita inginkan," ungkapnya.


Kelompok penerima KBR Udin yang berada di Kecamatan Sajad ini, bertekad untuk mengembangkan pinang untuk kemudian dijual sebagai produk impor.


"Pinang saat ini menjadi primadona, namun memang masih minim sentuhan pemerintah di daerah, namun tak mengapa karena bantuan ini sudah cukup untuk kita kembangkan, sehingga nantinya kita memiliki juga buah pinang untuk kemudian dijual dan diekspor," Pungkasnya. (Sai)

Share:
Komentar

Berita Terkini