Mahendra Perdana: Aspirasi Penyaluran Alsintan dan Semangati Penyuluhan Pertanian Di Sambas

Editor: Admin author photo

Ket: Bupati Sambas H Satono bersama Anggota DPR-RI Daniel Johan, Anggota DPRD provinsi Kalbar, Hj. Juliarti Djuhardi Alwi, Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Erwin Johana, Yakob pujaan, Yuda Alwi dan ketua Perhiptani Kalbar Mahendra Perdana Saat menyerahkan bantuan alsintan untuk Petani Sambas. Sabtu (9/8/2021)


Kabarsambas.com
-Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Kalimantan Barat, Mahendra Perdana juga mengapresiasi komitmen anggota DPR-RI Daniel Johan terhadap petani Kabupaten Sambas.


"Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Daniel Johan yang secara terus-menerus membantu petani Kabupaten Sambas, baik itu melalui bantuan alsintan maupun berbagai program pertanian," tuturnya.


Selain itu, dirinya juga mengapresiasi para penyuluh pertanian di Kalimantan Barat dan Kabupaten Sambas khususnya, yang telah sangat bekerja keras membantu para petani.


"Kabupaten Sambas merupakan salah satu daerah dengan luas lahan pertanian paling tinggi di Kalimantan Barat," terangnya.



Mahendra menambahkan pemanfaatan lahan pertanian di Kabupaten sambas
diperuntukan untuk tanaman Pangan, Hortikultura, dengan luasnya lahan pertanian tersebut, Kabupaten Sambas bahkan menyandang gelar lumbung pangan Kalbar


"Sayangnya, luas lahan yang tinggi tidak berbanding lurus dengan treatment dan kebijakan anggaran oleh Pemerintah Daerah, yang menyebabkan produktivitas petani sangat rendah," terangnya.


Hal ini tentu diperburuk dengan minimalnya jumlah penyuluh pertanian dan pengendali hama di Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Sambas.


"Jika disandingan antara data penyuluh (PPL) dengan data jumlah petani atau kelompok tani, maka terjadi kesenjangan yang sangat luar biasa. Total PPL sebanyak 117 orang sementara jumlah kelompok tani dan gapoktan sebanyak 3233 Kelompok atau setara dengan 75.361 petani, maka jika dirata-ratakan 1 orang PPL bertugas mendampingi petani sebanyak 353 orang atau sekitar 15 kelompok tani, belum lagi ditambah wilayah atau jarak tempuh daerah dampingan yang menantang dan perlu ekstra,"  jelasnya.


Mahendra juga mengungkapkan Petugas Pengendal Organisme Tumbuhan (POPT) se-Kabupaten Sambas sebanyak 14 orang, sementara jumlah kecamatan di Kabupaten Sambas sebanyak 19 Kecamatan dengan cakupan Desa sebanyak 193 Desa.


"Artinya Petugas POPT untuk melayani 1 orang kecamatan pun tidak cukup. Belum lagi jika kita bandingkan dengan jumlah kelompok dan atau gabungan kelompok tan yang totalnya mencapai sebanyak 3233 dan Petani sebanyak 75.361. Bisa dibayangkan, artinya 1 orang POPT Memiliki
tanggung jawab untuk melayan atau membimbing petani sebanyak 5.382 Petani atau sama dengan 1orang POPT memilki kewajiban mendampingi 230 Kelompok Tani,"   Pungkasnya. (Sai)

Share:
Komentar

Berita Terkini