Temui DPRD, Pedagang Meminta Dinas Tata PKL di Pemangkat dan Sambas

Editor: Admin author photo

Ket: Pelaksanaan Rapat Dengar Pendapat (Hearing) dengan kelompok pedagang di Kabupaten Sambas dan kelompok masyarakat Wahana Pelestarian Alam Nusantara (WAPATARA) Kabupaten Sambas, Senin (15/2/2021) di Aula Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sambas.

Kabarsambas.com-Pedagang kaki lima (PKL) dikabupaten Sambas melaksanakan rapat gelar pendapat (hearing) dengan DPRD Kabupaten Sambas. 


Mereka mengharapkan pedagang Kaki Lima (PKL)di beberapa pasar tumpah dikabupaten Sambas bisa ditata dengan baik. Senin (15/2/2021) di Aula DPRD Sambas.


Perwakilan pedagang pasar los Gayung Bersambut, Lamaji mengatakan mereka berharap kedepan agar Pedagang Kaki Lima (PKL) di beberapa pasar tumpah di Sambas bisa di tata. 


Penataan ini dilakukan agar tidak ada kecemburuan sosial dari para pedagang yang berjualan di pasar tradisional Gayung Bersambut dan lainnya. 


"Ya, khususnya pedagang kaki lima itu kita rangkul, kita masukkan ke pasar los Gayung Bersambut, agar tidak ada kecemburuan sosial dan agar pedagang-pedagang bersatu," katanya. 


Sehingga jika semua pedagang sudah di tata, maka perlu juga di tata jalan masuk menuju pasar. Hal ini kata dia, yang menjadi salah satu penyebab enggannya masyarakat Sambas belanja ke pasar tradisional. 


"Lalu jalan menuju pasar itu di rapikan, ini agar mempermudah akses dan membuat pembeli nyaman. Karena akses masuk kesana sangat sulit, disebabkan banyak pedagang liar, kemudian untuk parkir cukup sampai diluar, jangan sampai kedalam dan kita rapikan. Karena lokasinya juga cukup sempit," ujarnya.


Apalagi kabupaten Sambas yang berada di daerah perbatasan harusnya memang ada satu pasar percontohan. Jangan sampai, Sambas di pandang kumuh sebagai daerah perbatasan. Tentu dengan di rangkulnya semua pedagang, maka akan meminimalisir terjadinya kecemburuan dan bisa menata pedagang di Kabupaten Sambas. 


"Kalau perlu Sambas ini jadi pasar percontohan untuk Kabupaten kota di Indonesia. Kan malu kita kalau pasar Sambas kumuh, sementara ada tamu dari luar negeri datang, padahal kita berada di daerah perbatasan," ungkapnya.


Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Central Pemangkat, Efendi mengatakan saat ini di Pemangkat sudah di bangun sebuah pasar megah bernama pasar Central namun tidak ada pengunjungnya. 


"Pasar yang di bangun sekarang sudah begitu megah, tapi tidak ada pengunjung dan pembeli disitu. Jadi kami berharap kepada bapak-bapak di DPRD untuk menyatukan pedagang-pedagang kaki lima agar di satukan di pasar Central," katanya.


Memang sebelumnya sudah pernah dilakukan relokasi PKL di Pemangkat, untuk di pindahkan ke Pasar Central. Namun hanya beberapa hari saja, lalu PKL itu kembali lagi ke lapak-lapaknya yang ada di pinggir-pinggir jalan. 


"Ya, Dulu pernah di pindahkan, mereka pernah masuk. Tapi hanya empat hari, karena tidak ada kontrol dari dinas dan Kecamatan, jadi harapan kami mereka bisa bergabung di pasar bersama dengan kami. Karena kami tidak melarang orang mencari makan, tapi kami minta keadilan," Pungkasnya. (Sai)

Share:
Komentar

Berita Terkini