Mahasiswa Kalbar Desak Pemerintah Serius Perbaikan Harga Jual Hasil Pertanian

Editor: Admin author photo
Ket: Ketua umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Rumpun Mahasiswa Pemuda Melayu (RMPM) Provinsi Kalimantan Barat, Adip Masyuk Akbar

Kabarsambas.com-Petani Kalimantan barat mulai resah. Hal ini dikarenakan harga jual hasil pertanian tidak kunjung membaik.

Untuk itu, Ketua umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Rumpun Mahasiswa Pemuda Melayu (RMPM) Provinsi Kalimantan Barat, Adip Masyuk Akbar meminta pemerintah untuk memberikan solusi serta menanggapi keresahan-keresahan para petani.

"Kami melihat saat ini pemerintah cenderung hanya diam saja dengan kondisi ini, kita ketahui bahwa sudah sekian lama nilai jual hasil pertanian seperti karet, jeruk, lada, padi, yang merupakan hasil pokok pendapatan petani semuanya anjlok," katanya. Jum'at (26/6/2020).

Penderita petani semakin ditambah dikarenakan harga kebutuhan pokok justru semakin meningkat, sementara sebagian besar petani untuk memenuhi kebutuhan pokoknya bertumpu pada hasil penjualan pertanian.

“Maka pemerintah harus hadir bersama petani dan memikirkan nasib para petani. Dimana Mereka harus memenuhi kebutuhan pokok yang semakin mahal dengan penghasilan pertanian mereka yang sangat kecil,” jelasnya.

Dijelaskan Adip saat ini harga jeruk hanya berkisar antara 700 sampai 3.800 per kilonya. Termasuk juga harga karet yang hanya berkisar 6.500 dan lada sekitar 45.000 per kilonya.

"Hingga saat ini, kami melihat bahwa pemerintah tidak serius dalam menangani anjloknya harga jual hasil pertanian. Pemerintah kabupaten bahkan provinsi sampai saat ini tidak memberikan tanggapan terkait hal tersebut," ungkapnya.

“Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan petani dan pemuda, jika pemerintah kabupaten bahkan provinsi tidak menanggapi hal ini, maka sudah jelas bahwa pemerintah tidak memikirkan nasib para petani dan kami tidak akan tinggal diam. Kami akan menunggu tanggapan pemerintah dalam waktu dekat ini," tambahnya.

Bahkan pihaknya dikatakan Adip, akan mengajukan audiensi kepada gubernur dan DPRD Provinsi Kalbar terkait apa yang menjadi keresahan para petani di daerah dapat tersampaikan.

"Jika nilai pertumbuhan ekonomi bergerak lambat. Bagaimana mungkin petani akan sejahtera, dimana sampai saat ini mereka tidak dapat menikmati hasil pertaniannya dibeli dengan harga yang bagus, tentu pertani sangat berharap banyak kepada pemerintah agar dapat memberikan solusi yang jelas terhadap nasib para petani saat ini," Pungkasnya. (Sai)

Share:
Komentar

Berita Terkini