Juliarti Berpotensi Kalahkan Petahana

Editor: Admin author photo
Yuliansyah SE, ME

Kabarsambas.com-Sosok mantan Bupati Sambas dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi M.Ph  masih diinginkan sebagian masyarakat kabupaten Sambas untuk kembali maju sebagai calon Bupati Sambas pada Pilkada tahun 2020.

Akademisi Poltesa Yuliansyah SE, ME mengatakan keinginan sebagai masyarakat adalah hal yang sah mengingat dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi M.Ph merupakan Ketua DPC PKB dan saat ini duduk sebagai legislator Provinsi Kalbar.

"Ya, jika dilihat dari peluang, memang mantan bupati sambas periode 2011-2016, dr, Hj. Juliarti Djuhardi Alwi M.Ph yang sekarang sebagai anggota DPRD propinsi kalbar masih cukup memiliki kans sebenarnya untuk berhadapan dengan petahana," katanya. Rabu (5/2).

Hal ini terbukti dari perolehan kursi partai PKB yang dipimpin beliau dari  0 kursi ditahun 2014 menjadi 4 kursi pada pemilu 2019, dan mampu mengantarkan 1 perwakilan ke propinsi.

"Sebagai tokoh partai Politik Ibu juliarti memang mempunyai peluang yang besar, namun menurut saya Pilkada kali ini memiliki karakteristik yang sedikit berbeda, Karena sepertinya masing-masing mempunyai peluang untuk menumbangkan petahana, baik dari kalangan Politisi muda, Akademisi, Birokrat, Jurnalis," ungkapnya.

"Apalagi mayoritas masyarakat kita belum terlalu menjadikan visi misi dan program sebagai tolak ukur dalam memilih pemimpin, sehingga modal finansial dan sosial masih menjadi faktor dominan kepedean balon yang akan maju, Pilkada itu berbeda dengan pemilihan legislatif. kalau pada pemilihan legislatif masyarakat kita cenderung pragmatis, tapi di pilkada masyarakat tidak terlalu pragmatis, ketokohan, rekam jejak, jejaring timses, pola sosialisasi itu cukup mempengaruhi Pemilih. Ingat orang Sambas itu mudah simpati, tetapi juga mudah kecewa," tambahnya.
 
Yuliansyah mengungkapkan Pilkada Sambas 2020 sedikit berbeda dengan Pilkada 2015 dan sebelumnya. Hal ini dikarenakan beberapa hal diantaranya, secara regulasi jarak antara tahap Pendaftaran Bakal Calon dan masa kampanye cukup singkat yakni kurang lebih 3 bulan sebelum masa pencoblosan.

"Dan jika dilihat dari dinamika politik yang berkembang, menjelang pilkada sambas 2020 banyak para Tokoh yg sudah berani memunculkan diri jauh hari sebelum hari H pemilihan, sedikit berbeda dengan Pilkada 2011 dan 2015, dimana mayoritas para Tokoh yang akan maju lebih kepada ingin mendampingi Petahana," tuturnya.

Dari hasil Pendaftaran balon Bupati/wabup yang dibuka oleh partai politik di tingkat kabupaten, hampir semua partai membuka peluang bagi para kadernya maupun non kader untuk berkesempatan diusung sebagai cabup/cawabup, hanya PKS yang membuka Pendaftaran balon Cawabup. Hal ini dikarenakan PKS Masih mengusung Petahana yg juga merupakan Ketua DPD PKS Kabupaten Sambas.

"Hal yang menarik hanya 9 orang yang mendaftar sebagai cawabup bahkan 2 diantaranya kader partai PKS sendiri. Sementara tokoh lainnya yang siap diusung menjadi Cabup adalah Dr. Helman Fachri, H. Satono, Darso, Ir.Arifidiar, Misni Safari, Mursalin, dr. Hardin dan Heroaldi. Ini menunjukkan Bahwa Petahana dimata para Tokoh yang berlatar belakang Politisi, Jurnalis senior, Birokrat, Akademisi tidak terlalu kuat dan mengakar yang sangat berpeluang untuk ditumbangkan mungkin menurut mereka,"  ungkapnya.

Kemudian hal lain yang membuat para tokoh ini percaya diri untuk menantang petahana adalah, Partai PKS bukanlah partai pemenang pemilu di Kabupaten Sambas atau bahkan tidak masuk 3 besar partai dengan suara atau kursi terbesar.

"Tentu mereka beranggapan Atbah Effect tidak tidak terlalu signifikan, meskipun bukanlah sebuah jaminan partai dengan suara terbesar hasil pemilu dapat berkorelasi positif terhadap perolehan suara pada pilkada, tapi paling tidak kesempatan penantang petahana semakin terbuka lebar, dikarenakan ini pasti menjadi catatan khusus bagi partai untuk tidak terlalu terjebak akan berkoalisi dengan petahana," Pungkasnya. (Sai)

Share:
Komentar

Berita Terkini